Illuminati : Seleksi dan Persiapan Korban

Illuminati! yeah, dikalangan pengamat / pencinta teori konspirasi tingkat tinggi mungkin nama ini sudah tidak asing lagi. "Dipernyata" dengan film yang diilhami dari buku karya Dan Brown yang berjudul sama, Angels and Demon, organisasi rahasia ini semakin diperhatikan ruang lingkup keberadaannya. Mungkin dalam blog - blog / situs - situs lain sudah banyak membahas tentang "korban - korban" Illuminati yang kebanyakan disorot yaitu kalangan artis dunia yang kita kenal sebagai korban Monarch Mind-control Programming. Namun kali ini saya akan memberikan dasar teorinya, penyeleksian dan persiapan korban organisasi tersebut.

*) Oh iya, sebelum saya lanjut apabila ada pembaca yang belum mengetahui apa itu Illuminati, silahkan baca disini. Dan terakhr, mohon maaf kalo beberapa bagian dalam tulisan ini akan sedikit berbau SARA.

Tulisan ini saya repost (dan ditranslate meskipun tidak semuanya) dari buku yang berjudul "The Illuminati Formula Used to Create an Undetectable Total Mind Controlled Slave" Yang ditulis oleh Cisco Wheeler and Fritz Springmeier. Buku ini sering digunakan sebagai referensi para penulis lain apabila sedang membahas mengenai The Illuminati.

Chapter I
Seleksi dan Persiapan Korban

Salah satu alasan kenapa program pencucian otak Illuminati dinamakan Monarch Mind-control Programming adalah karna kupu - kupu Monarch. Kupu - kupu Monarch belajar dimana ia dilahirkan dan melewati pengetahuan tersebut via genetik pada keturunannya (bisa dibilang dari generasi ke generasi). Hewan ini akhirnya dijadikan kunci oleh para ilmuwan, dimana bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa pengetahuan bisa diturun - temurunkan.

Seperti diawal tadi, program ini didasarkan oleh Illuminati dan juga tujuan akhir NAZI yang ingin menciptakan "master race" (ras unggul) dengan menggunakan pengetahuan genetika sebagai dasarnya. Faktor utama untuk Kontrol pikiran berbasis trauma  adalah Ability of Disassociate (kemampuan untuk memisahkan). Hal ini juga ditemukan bisa diteruskan kepada generasi berikutnya. Suku Amerika-Indian (yang memiliki ritual tarian traumatik dan juga sanggup menunggu berjam - jam ketika sedang berburu), Anak - anak Fakir di India (yang mampu tidur diatas paku dan berjalan diatas bara api), Anak - anak dari Yogi (yang memiliki kemampuan Yoga, dan mampu mengontrol tubuh mereka meskipun dalam keadaan kerasukan), Buddha Tibet, Anak - anak dari Vodoun, Bizango dan kelompok lain yang juga memiliki kemampuan untuk memisahkan yang sangat baik.

The Illuminati Families dan juga penganut occultist bangsa Eropa mereka pergi ke India dan Tibet untuk mempelajari filsafat bangsa timur. Mereka belajar tentang yoga, tantra yoga, meditasi dan juga metode lainnya agar mampu untuk memisahkan. Keterampilan ini diwariskan kepada anak - anak mereka via genetika. Sebuah tes dijalankan ketika anak - anak sekitar umur 18 tahun untuk mengetahui apakah meraku mampu untuk memisahkan sehingga mereka dapat terpilih ke dalam pemrograman.

Ada dua tujuan diciptakannya korban mind-controlled, yang pertama tujuan hierarki dan kedua adalah non-hierarki. The Illuminati membuat korban mind control mereka dengan tujuan Hierarki (Illuminati Hierarki). Budak (korban)  yang mereka ciptakan biasanya serba tertutup asal - usulnya. Entah itu silsilah maupun kehidupannya yang akan ditutupi secara rapat oleh mereka. Sang korban biasanya akan diberikan pemrograman multi-fungsi dan akan digunakan untuk membantu para budak lainnya. "Penyiksaan" tersebut tidak akan terlihat secara fisik (diluar) karna semua dilakukan didalam tubuh sang korban tersebut, yang memang telah digariskan untuk tidak menjadi kaum Elite Illuminati.

Anggota Moriah (Moriah = Illuminati) Luciferian Elite akan mengalami trauma yang lebih daripada budak tadi namun bekas luka penyiksaan mereka lebih tersembunyi. Anak - anak ini akan mengalami pengalaman mewah, dan juga akan terus diyakinkan kalau mereka adalah kaum Elit Illuminati. (Oh yeah, bekas luka tubuh kelompok ini akan terlihat lebih baik dalam cahaya hitam, seperti cahaya hitam yang digunakan oleh club - club malam).

The Illuminati dan beberapa organisasi lainnya juga memiliki budak yang hanya untuk dibuang saja. Maksudnya kalau saya ibaratkan sebuah film, mereka hanyalah sebagai seorang figuran. Mereka adalah para budak seks, yang digunakan dan kemudian dibunuh lebih awal. Tubuh mereka biasanya memiliki luka penyiksaan yang sangat terlihat. Kelompok ini adalah anak - anak yang orang tuanya blackmailed (diperas or something like that) agar anak - anak mereka diserahkan kepada CIA. Semua hal ini bersifat hidden (tersembunyi) oleh Undang - undang keamanan negara. Mereka adalah anak - anak yang sengaja dijual oleh ayah pedophilia mereka ataupun orang tua pornografi mereka. Para programmer mengharapkan bahwa anak - anak ini kelak akan dilempar dari kereta kebebasan (thrown from the freedom train) ketika berusia 30 tahun. Istilah ini dikenal dalam Monarch Programming Mind-control code, yang artinya kurang lebih mereka akan dibunuh ketika berusia 30 tahun.

CIA dan Illuminati memiliki caranya sendiri dalam memeras para orang tua agar bersedia memberikan anak mereka. Para orang tua tersebut akan diancam penjara dalam waktu yang lama apabila tidak mau menjual anak mereka. Mereka mengibaratkan kesepakatan ini dengan istilah "if you don’t cooperate you lose in life big time, if you do cooperate you win big time" (jika anda tidak mau bekerja sama maka anda akan kalah dalam hidup anda pada waktu yang lama, jika anda mau maka anda akan menang dalam waktu yang lama pula).

Didalam tulisan Fritz yang lain, sempat dijelaskan tentang bagaimana asal - usul CIA yang diciptakan oleh organisasi Illuminati. Dia juga mengetahui beberapa orang penting di CIA adalah anggota Illuminati, dan sebagian direktur di CIA dia menduga juga adalah anggota penuh organisasi tersebut. Kedua organisasi ini salling berkaitan dan juga saling membutuhkan satu sama lain. CIA dikatakannya adalah ujung tombak dari The Illuminati dalam melakukan segala kegiatannya.

Satanist dalam jaringannya & CIA pernah mengambil alih kota Boys town, Nebraska Amerika pada awal tahun 50-an. Kota tersebut dikenal sebagai "panti asuhan" mereka, dimana dari sanalah penyuplaian anak laki - laki Illuminati yang akan digunakan dalam pemrogrman. Sejarah Boys Town mungkin salah satu yang terkenal, namun masih banyak lagi tempat - tempat seperti itu yang tersebat diseluruh dunia.

Awal sejarah pemrograman sendiri dimulai oleh para pelakon - pelakon utama Illuminati. Josef Mengele adalah bisa dikatakan pencetus proyek rahasia ini. Berpredikat sebagai Grand Master (setelahnya Ipssimus) dalam Illuminati, dan juga berbekalkan keterampilan dalam musik, Sihir Kabbalistik, Menari, Aborsi dan penyiksaan (konon dia memiliki "ibu sadis") juga tentu saja keahlian dalam Pemrograman Anak - anak. Sampai buku ini dicatat, diketahui bahwa sebagian dari anak - anak kamp konsentrasi yang menjadi asuhannya masih setia memanggilnya "Daddy".

Menurut sejarah, Sang dokter menghilang dari Auschwitz pada Januari 1945, 3 bulan sebelum "the Final Chaos" (kekacauan terakhir) pada akhir kejayaan Adolf Hitler. Saat ia menghilang, ketika itu juga Amerika berhasil menyelundupkannya kedalam negara tersebut, guna meminta semua pengetahuannya agar bisa dipakai oleh mereka. Setelah itu diketahui Josef berhasil "jalan - jalan" kebeberapa negara didunia untuk mengembangkan penelitiannya.

Secara tradisional, anak - anak Illuminati dijaga oleh seorang wanita yang berpangkat "Grande Mother". Dia menjaga kebugaran anak - anak tersebut yang kemudian akan diikutkan dalam upacara penerimaan pada saat berumur 3 tahun kedalam "Grande Druid Council". Prosuder ini tidak berubah hingga kedatangan Josef Mengele-- dimana pemrograman pada masanya, berganti dari hanya murni occult science (Ilmu gaib) menjadi sesuatu yang berhubungan dengan dunia medis, psikiatri, yudisial, ilmu pengetahuan dan pemerintah melalui sebuah kekuatan Undang - undang keamanan negara dan badan - badan Intelejen.

Untuk memastikan pikiran anak - anak tersebut berkembang dengan benar, para pemrogram akan mencoba terus berinteraksi dengan mereka dan memastikan bahwa perkembangan otak mereka berjalan secara optimal. Biasanya para "Grande Dames" (mereka yang terlibat dalam pemrograman) akan menghabiskan waktu mereka untuk melatih anak - anak tersebut dengan cara menggambar sebuah wajah dan menunjukkan beberapa wajah kemudian mereka melihat apakah anak - anak tersebut dapat mengidentifikasi wajah tersebut sesuai yang digambar secara identik. Juga beberapa cara, seperti permen tongkat dengan garis - garis, pohon - pohon atau pencil. Mereka didorong untuk dapat mengenali beberapa benda secara identik bahkan sebelum mereka tahu berbicara. Hal ini bertujuan agar mereka dapat membangun "mirror image" didalam pikiran mereka.

Para therapist terbaik mengakui bahwa apabila menggunakan terapi tradisional, tidak akan efektif untuk menyembuhkan seorang anak yang menjadi korban Pemrograman. Kecuali dengan Campur tangan TUHAN, orang - orang yang dilahirkan oleh Illuminati "tidak ada jalan lari" selagi mereka masih hidup.

Budak seks juga masuk kedalam naskah Illuminati / New World Order / sindikat kejahatan film "porno". (Porno disini bukan seperti apa yang sering dipikirkan publik, porno yang dimaksud disini adalah kekejaman misalnya seperti yang terjadi di kamp konsentrasi Nazi pada perang dunia kedua lalu). Banyak tipe dari budak seksual namun yang biasa Illuminati inginkan adalah yang tajam, berbakat, terampil dan banyak akal. Mereka biasa digunakan dalam keperluan spionase atau pemerasan.

Dalam beberapa peninjauan, ingatlah bahwa banyak (beberapa) organisasi didunia dikendalikan oleh Illuminati. Seorang budak Illuminati sering dapat bekerja dalam group / kelompok tertentu yang memiliki pengaruh yang cukup besar. Jaringan - jaringan intelejen biasa yang dipegang oleh Illuminati, karna mereka adalah Ujung Tombak Mereka.

By Admin@TYrips with 14 comments